Tips Sehat – Bakteri Campylobacter: Simak Penyebab Diare dan Cara Pencegahannya
Diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan yang sering di alami banyak orang, baik anak-anak maupun dewasa. Salah satu penyebab utama di are yang cukup sering di temui adalah infeksi bakteri Campylobacter. Meski namanya mungkin terdengar asing, bakteri ini sebenarnya menjadi salah satu penyebab tersering kasus diare di seluruh dunia. Oleh karena itu, penting untuk mengenal penyebab, gejala, serta cara pencegahan agar kita bisa lebih waspada.
Apa Itu Bakteri Campylobacter?
Campylobacter adalah bakteri yang dapat menginfeksi saluran pencernaan manusia. Jenis yang paling sering menimbulkan penyakit adalah Campylobacter jejuni dan Campylobacter coli. Infeksi ini biasanya terjadi setelah seseorang mengonsumsi makanan atau minuman yang sudah terkontaminasi bakteri, terutama daging ayam yang kurang matang, susu mentah, atau air minum yang tidak bersih.
Gejala Infeksi Campylobacter
Seseorang yang terinfeksi bakteri ini umumnya akan mengalami diare yang bisa bercampur lendir atau bahkan darah. Selain itu, gejala lain yang sering muncul adalah sakit perut, demam, mual, muntah, dan rasa lelah berlebihan. Gejala biasanya muncul 2–5 hari setelah terpapar bakteri. Pada sebagian besar kasus, infeksi dapat sembuh sendiri dalam waktu sekitar satu minggu, namun pada anak-anak, lansia, atau orang dengan daya tahan tubuh lemah, komplikasi bisa terjadi.
Penyebab dan Faktor Risiko
Selain daging ayam yang kurang matang, bakteri Campylobacter juga bisa menyebar melalui kontak dengan hewan yang terinfeksi, peralatan dapur yang terkontaminasi, atau kebiasaan tidak mencuci tangan sebelum makan. Oleh karena itu, higienitas makanan dan perilaku hidup bersih memegang peranan penting dalam mencegah penularannya.
Cara Pencegahan
Untuk menghindari risiko infeksi Campylobacter, ada beberapa langkah yang bisa di lakukan, antara lain:
- Masak daging hingga matang sempurna, terutama daging ayam.
- Cuci tangan dengan sabun sebelum makan atau setelah memegang hewan.
- Gunakan peralatan dapur terpisah antara daging mentah dan makanan siap saji.
- Hindari konsumsi susu mentah atau air yang tidak terjamin kebersihannya.
- Jaga daya tahan tubuh dengan pola makan sehat dan cukup istirahat.
Infeksi bakteri Campylobacter memang bisa menyebabkan diare yang cukup mengganggu, namun dengan menjaga kebersihan makanan, tangan, dan lingkungan, risiko penularannya bisa di minimalkan. Masyarakat perlu lebih sadar akan pentingnya higienitas sehari-hari agar terhindar dari penyakit pencernaan. Jika diare berlangsung lebih dari tiga hari, di sertai darah, atau gejala semakin parah, sebaiknya segera periksakan diri ke tenaga medis untuk mendapatkan penanganan tepat.
Baca Juga : Mengapa Vaksin Campak di Indonesia Masih Sering Diragukan?





