
Tips Sehat – Salpingitis: Infeksi Saluran Tuba yang Sering Terlupakan tapi Berbahaya
Salpingitis adalah kondisi medis yang terjadi ketika salah satu atau kedua tuba falopi mengalami peradangan akibat infeksi. Meski sering tidak disadari, salpingitis merupakan bagian dari Penyakit Radang Panggul (Pelvic Inflammatory Disease / PID) dan dapat berdampak serius pada kesuburan wanita jika tidak segera ditangani.
Kondisi ini dapat muncul secara akut (tiba-tiba dan parah) atau kronis (berkepanjangan dan ringan tapi terus-menerus). Sayangnya, banyak perempuan yang tidak sadar mereka mengidap salpingitis karena gejalanya bisa samar atau tidak terasa sama sekali.
🔍 Apa Itu Salpingitis?
Salpingitis adalah infeksi pada saluran tuba falopi, saluran yang menghubungkan ovarium (indung telur) ke rahim. Infeksi ini bisa menyebabkan tuba falopi membengkak, tersumbat, atau bahkan rusak permanen jika dibiarkan.
Tuba falopi memiliki peran vital dalam proses pembuahan, yaitu mengantar sel telur dari ovarium ke rahim. Jika saluran ini rusak atau tertutup, kehamilan alami menjadi sulit terjadi, dan risiko kehamilan ektopik meningkat tajam.
🦠 Penyebab Salpingitis
Salpingitis biasanya di sebabkan oleh infeksi bakteri, yang paling umum berasal dari:
- Penyakit Menular Seksual (PMS) seperti:
- Chlamydia trachomatis
- Neisseria gonorrhoeae (gonore)
- Bakteri lain yang masuk dari vagina dan serviks ke tuba falopi akibat:
- Hubungan seksual tidak aman
- Prosedur medis (misalnya pemasangan IUD, kuret, atau biopsi)
- Persalinan atau keguguran yang tidak di tangani dengan higienis
⚠️ Gejala Salpingitis
Salpingitis bisa ringan, berat, atau bahkan tanpa gejala sama sekali. Namun, berikut adalah gejala yang umum terjadi:
- Nyeri di perut bagian bawah atau panggul
- Keputihan berbau tak sedap
- Demam dan menggigil
- Nyeri saat berhubungan seksual
- Perdarahan di luar jadwal haid
- Mual atau muntah
- Menstruasi tidak teratur
Jika infeksi menyebar, bisa muncul gejala sistemik seperti lemas, detak jantung cepat, atau bahkan syok sepsis.
🧪 Diagnosis Salpingitis
Diagnosis salpingitis di lakukan melalui kombinasi:
- Pemeriksaan fisik (terutama panggul)
- Tes darah untuk mendeteksi infeksi
- Tes urine dan swab vagina/serviks
- USG transvaginal
- Laparoskopi (operasi kecil dengan kamera) jika dibutuhkan
💊 Pengobatan Salpingitis
Salpingitis harus segera ditangani dengan antibiotik untuk mencegah komplikasi serius. Pengobatan meliputi:
- Antibiotik spektrum luas (oral atau injeksi)
- Istirahat dan hidrasi cukup
- Pengobatan pasangan seksual juga penting untuk mencegah infeksi berulang
Jika terjadi komplikasi (misalnya abses tuba), mungkin diperlukan tindakan bedah.
⚠️ Komplikasi yang Bisa Terjadi
Tanpa pengobatan, salpingitis bisa menyebabkan:
- Infertilitas (mandul)
- Kehamilan ektopik
- Penyakit radang panggul kronis
- Pembentukan abses di saluran tuba
- Perlekatan organ panggul
🛡️ Pencegahan Salpingitis
Langkah-langkah berikut bisa membantu mencegah salpingitis:
- Gunakan kondom saat berhubungan seksual
- Hindari berganti-ganti pasangan seksual
- Lakukan pemeriksaan PMS secara rutin
- Jaga kebersihan organ intim
- Hindari douching (membersihkan vagina dengan semprotan)
Salpingitis mungkin bukan nama yang sering terdengar, tapi dampaknya bisa sangat besar. Terutama bagi perempuan yang sedang merencanakan kehamilan, menjaga kesehatan reproduksi adalah investasi jangka panjang.
Jika kamu mengalami gejala-gejala mencurigakan atau memiliki riwayat PMS, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Deteksi dan pengobatan dini adalah kunci untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Baca Juga : Skoliosis: Pahami Kondisi dan Gejalanya Sebelum Terlambat