Tips Sehat – Leukimia – Obat Leukimia Ternyata Berasal dari Jamur “Kutukan Firaun”, Mitos atau Fakta?
Penyakit leukimia masih menjadi salah satu tantangan terbesar di dunia medis. Tapi tahukah Anda, salah satu terapi modern untuk melawan kanker darah ini. Ternyata berasal dari jamur yang di kenal dalam legenda Mesir kuno sebagai “kutukan Firaun”? Apakah ini hanya mitos, atau benar-benar bagian dari sejarah sains yang luar biasa?
Awal Mula Jamur ‘Kutukan Firaun’
Jamur ini di kenal dengan nama ilmiah Tolypocladium inflatum. Namun, yang membuatnya menarik adalah kisah yang menyelimutinya. Dalam cerita rakyat Mesir, jamur yang tumbuh di sekitar makam para Firaun di percaya membawa kutukan bagi siapa pun. Yang mengusik tempat peristirahatan raja-raja kuno tersebut. Jamur tersebut sering di kaitkan dengan penyakit misterius yang menimpa para arkeolog atau penjarah makam. Fenomena yang di kenal dengan sebutan “Curse of the Pharaohs”.
Meskipun unsur supranaturalnya masih menjadi perdebatan. Sains membuktikan bahwa jamur ini mengandung senyawa aktif yang sangat kuat: Cyclosporin A.
Leukimia – Obat Leukimia Ternyata Berasal dari Jamur “Kutukan Firaun”, Mitos atau Fakta?
Cyclosporin A dan Revolusi Pengobatan Leukimia
Cyclosporin A awalnya di temukan sebagai agen antijamur. Namun para ilmuwan kemudian menyadari bahwa senyawa ini memiliki kemampuan luar biasa dalam menekan sistem imun. Menjadi titik awal revolusi dunia transplantasi.
Lalu, apa kaitannya dengan leukimia?
Pada pasien leukimia, terutama mereka yang menjalani transplantasi sumsum tulang, penolakan tubuh terhadap sel donor menjadi risiko besar. Di sinilah Cyclosporin A berperan: menekan reaksi imun agar tubuh menerima transplantasi, memberi kesempatan bagi pasien untuk pulih.
Bahkan lebih jauh, dalam penelitian modern. Cyclosporin A juga di gunakan untuk meningkatkan efektivitas kemoterapi dan menghambat pertumbuhan sel leukimia secara langsung.
Mitos Bertemu Sains
Apakah jamur ini benar-benar “kutukan”? Bisa jadi, dalam konteks zaman dahulu. Jamur yang tumbuh di ruang tertutup dan gelap seperti makam memang bisa memicu reaksi alergi, infeksi, bahkan kematian akibat spora beracun. Namun, di era modern, mikroorganisme tersebut justru menjadi kunci penyelamat nyawa bagi ribuan pasien kanker darah di seluruh dunia.
Kisah jamur “kutukan Firaun” mungkin terdengar seperti legenda kuno, tetapi di baliknya tersembunyi sains yang nyata dan bermanfaat. Dari reruntuhan makam Mesir hingga laboratorium modern. Jamur ini membuktikan bahwa penyembuh kadang datang dari tempat yang paling tak terduga.
Baca Juga : Kanker Pankreas – Penyakit Mematikan Tanpa Gejala, Ayok Simak!






