Tips Sehat – Kanker Payudara: Kenali, Cegah, dan Lawan Sejak Dini
Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi pada wanita di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Meski sebagian besar penderitanya adalah perempuan, pria juga dapat terkena kanker ini meskipun risikonya jauh lebih rendah. Dengan kesadaran, edukasi, dan deteksi dini, kanker payudara dapat di tangani secara efektif. Artikel ini akan membahas secara lengkap mulai dari pengertian, gejala, faktor risiko, pencegahan, hingga pengobatan.
Apa Itu Kanker Payudara?
Pertumbuhan sel abnormal di jaringan payudara yang membentuk benjolan atau tumor ganas. Sel kanker ini dapat menyebar (metastasis) ke bagian tubuh lain seperti kelenjar getah bening, paru-paru, tulang, bahkan otak.
Gejala Kanker Payudara
Gejala awal kanker payudara sering kali tidak terasa sakit dan dapat tidak di sadari. Beberapa tanda yang perlu diwaspadai antara lain:
- Benjolan pada payudara atau ketiak
- Perubahan ukuran atau bentuk payudara
- Kulit payudara yang mengerut seperti kulit jeruk
- Puting masuk ke dalam (retraksi)
- Keluarnya cairan tidak normal dari puting (berdarah atau berwarna keruh)
- Kemerahan atau iritasi kulit payudara
Jika mengalami salah satu dari gejala di atas, sebaiknya segera periksa ke tenaga medis.
Faktor Risiko
Beberapa faktor risiko meliputi:
- Jenis kelamin: Wanita memiliki risiko jauh lebih tinggi.
- Usia: Risiko meningkat seiring bertambahnya usia, terutama di atas 50 tahun.
- Riwayat keluarga: Memiliki keluarga dengan kanker payudara atau ovarium meningkatkan risiko.
- Mutasi genetik: Mutasi gen BRCA1 dan BRCA2 terkait erat dengan risiko.
- Gaya hidup: Konsumsi alkohol, obesitas, kurang olahraga, dan pola makan buruk.
- Hormon: Terpapar hormon estrogen dalam waktu lama (menstruasi dini, menopause terlambat, terapi hormon).
- Riwayat medis: Pernah mengalami kanker payudara sebelumnya.
Pencegahan
Tidak semua faktor risiko dapat di hindari, tetapi beberapa langkah pencegahan bisa dilakukan, seperti:
- Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) secara rutin setiap bulan
- Mammografi secara berkala, terutama untuk wanita di atas usia 40 tahun
- Menjaga berat badan ideal
- Mengonsumsi makanan sehat kaya serat dan rendah lemak jenuh
- Berolahraga teratur
- Menghindari alkohol dan merokok
- Menyusui, karena menyusui terbukti dapat mengurangi risiko kanker payudara
Deteksi Dini
Deteksi dini meningkatkan peluang kesembuhan hingga lebih dari 90%. Langkah deteksi meliputi:
- SADARI (Periksa Payudara Sendiri)
- SADANIS (Periksa Payudara oleh Tenaga Medis)
- Mammografi untuk wanita usia 40 tahun ke atas atau dengan faktor risiko tinggi
- Ultrasonografi (USG) payudara untuk wanita usia muda atau jaringan payudara padat
- Biopsi jika di temukan benjolan mencurigakan
Pengobatan
Pengobatan tergantung pada stadium, jenis, dan kondisi pasien. Umumnya meliputi kombinasi dari:
- Operasi: Mastektomi (angkat seluruh payudara) atau lumpektomi (angkat tumor saja).
- Kemoterapi: Obat untuk membunuh sel kanker, di berikan oral atau suntikan.
- Radioterapi: Penyinaran untuk menghancurkan sel kanker di area tertentu.
- Terapi hormon: Untuk jenis kanker yang sensitif terhadap hormon estrogen/progesteron.
- Targeted therapy: Obat-obatan khusus yang menargetkan sel kanker tanpa merusak sel sehat.
- Imunoterapi: Pendekatan baru yang merangsang sistem kekebalan tubuh untuk melawan kanker.
Hidup Setelah Kanker Payudara
Bagi penyintas kanker payudara, dukungan emosional, gaya hidup sehat, dan pemantauan berkala sangat penting untuk menjaga kualitas hidup dan mencegah kekambuhan. Banyak komunitas pendukung yang bisa membantu dalam masa pemulihan fisik dan mental.
Bukanlah akhir dari segalanya. Dengan edukasi yang tepat, deteksi dini, dan pengobatan yang efektif, banyak pasien dapat hidup sehat dan produktif setelah diagnosis. Yang paling penting adalah kesadaran akan tubuh sendiri dan keberanian untuk memeriksakan diri.
Baca Juga : Sipilis dan Raja Singa Menyerang Kaum Hawa – Simak Fakta dan Cara Pencegahannya!







