Hippotermia: Simak Gejala, Penyebab, dan Penanganan yang Tepat

Spread the love

Tips Sehat – Hippotermia: Simak Gejala, Penyebab, dan Penanganan yang Tepat

Hippo / Hippotermia adalah kondisi medis yang terjadi ketika suhu tubuh seseorang turun drastis di bawah suhu normal tubuh (36,5-37,5°C). Umumnya akibat paparan suhu dingin yang ekstrem. Ketika suhu tubuh turun hingga mencapai 35°C atau lebih rendah. Tubuh tidak mampu lagi mengatur suhu dengan efektif, yang dapat membahayakan berbagai fungsi vital. Untuk itu, penting bagi kita untuk mengenali gejala, penyebab, dan penanganan yang tepat agar dapat mencegah atau mengatasi kondisi ini dengan cepat.

Gejala Hippotermia yang Perlu Di waspadai

Gejala hippo dapat berkembang secara perlahan dan beragam tergantung pada tingkat keparahan kondisi. Tanda umum yang muncul antara lain:

  1. Gemetar atau Menggigil: Salah satu tanda pertama adalah gemetar yang terjadi sebagai respons tubuh untuk menghasilkan panas. Namun, ketika kondisi semakin parah, gemetar bisa berhenti karena tubuh kehabisan energi.
  2. Kebingungan atau Kehilangan Koordinasi: Otak akan mulai terganggu saat suhu tubuh menurun, menyebabkan kebingungan, gangguan bicara, atau kesulitan bergerak.
  3. Kulit Dingin dan Kehilangan Warna: Kulit yang terpapar suhu dingin akan terasa sangat dingin dan mungkin tampak pucat atau bahkan kebiruan. Pembuluh darah di kulit menyempit, menyebabkan berkurangnya sirkulasi darah ke kulit.
  4. Nafas Cepat dan Permukaan: Pernafasan akan menjadi lebih cepat, namun kurang dalam. Pada kondisi lebih lanjut, nafas bisa sangat lambat kemudian tidak teratur.
  5. Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Rendah: Pada kasus yang lebih parah, hipoterimia bisa mempengaruhi jantung, menyebabkan denyut nadi yang lemah, tekanan darah yang rendah, dan bahkan menghentikan jantung.

Pada kondisi berat, penderita dapat kehilangan kesadaran dan berisiko mengalami kerusakan organ atau kematian.

Penyebab Hippotermia

Penyebab utama hippo adalah paparan suhu dingin ekstrem yang berlangsung lama. Beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami hippotermia adalah:

  1. Paparan Lingkungan Dingin: Orang yang terpapar suhu dingin ekstrem, terutama dalam kondisi basah (hujan atau salju), lebih rentan terkena hippotermia. Tubuh kehilangan panas lebih cepat dalam kondisi basah karena air menyerap panas tubuh lebih cepat daripada udara.
  2. Kelelahan atau Kekurangan Energi: Orang yang kelelahan atau kekurangan kalori lebih rentan terhadap suhu dingin. Lemak tubuh berfungsi sebagai isolator alami, dan kekurangan cadangan energi dapat mengurangi kemampuan tubuh untuk menghasilkan panas.
  3. Kondisi Medis Tertentu: Beberapa kondisi medis, seperti penyakit jantung, diabetes, atau gangguan tiroid, dapat mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mempertahankan suhu tubuh normal. Penggunaan obat-obatan tertentu juga bisa meningkatkan risiko terkena hippotermia.
  4. Kehilangan Kesadaran: Orang yang kehilangan kesadaran atau tidak mampu bergerak, seperti akibat kecelakaan atau keracunan, kemudian lebih mudah terpapar suhu dingin tanpa bisa melindungi diri.

Penanganan Hippotermia yang Tepat

Penanganan yang cepat dan tepat dapat menyelamatkan nyawa seseorang yang mengalami hippotermia. Berikut langkah-langkah yang bisa di ambil:

  1. Segera Pindahkan ke Tempat yang Lebih Hangat: Langkah pertama yang harus di lakukan adalah memindahkan penderita ke tempat yang lebih hangat dan terlindung dari angin dingin. Kemudian Jika memungkinkan, bawa mereka ke dalam ruangan atau kendaraan yang tertutup.
  2. Keringkan Penderita: Jika pakaian penderita basah, segera ganti dengan pakaian kering. Air dan kelembapan mempercepat kehilangan panas tubuh, jadi sangat penting untuk menjaga tubuh tetap kering.
  3. Tutup Tubuh dengan Selimut Hangat: Gunakan selimut atau pakaian hangat untuk membungkus tubuh penderita. Jangan langsung menggunakan sumber panas yang ekstrem, seperti air panas atau pemanas listrik, karena bisa menyebabkan luka bakar pada kulit yang dingin.
  4. Berikan Cairan Hangat: Jika penderita sadar, berikan cairan hangat (bukan alkohol atau kafein) untuk membantu tubuh memulihkan suhu. Hindari memberi cairan yang terlalu panas karena dapat menyebabkan luka bakar pada mulut dan tenggorokan.
  5. Hindari Menggosok Tubuh Penderita: Jangan menggosok tubuh penderita dengan kasar untuk menghangatkannya karena dapat menyebabkan cedera kulit atau bahkan gangguan sirkulasi darah.
  6. Cari Bantuan Medis: Jika gejala semakin parah, segera hubungi layanan medis darurat. Penderita mungkin memerlukan perawatan rumah sakit, seperti pemanasan tubuh secara medis atau penggunaan peralatan khusus untuk menaikkan suhu tubuh.

Pencegahan Hippotermia

Untuk mencegah terjadinya hippotermia, ada beberapa langkah yang bisa diambil, terutama saat berada di luar ruangan dalam kondisi dingin:

  • Kenakan pakaian berlapis-lapis yang dapat mengisolasi tubuh dari suhu ekstrem. Pilih bahan yang dapat menghangatkan tubuh dan mengalirkan keringat, seperti wol atau bahan sintetis.
  • Jaga tubuh tetap kering dengan menghindari pakaian yang basah, terutama jika terkena hujan atau salju.
  • Perhatikan cuaca dan kondisi lingkungan sebelum keluar rumah, terutama jika cuaca sangat dingin atau berangin.
  • Bawa perlengkapan cadangan seperti jaket hangat, sarung tangan, topi, kemudian sepatu yang sesuai, untuk berjaga-jaga jika kondisi cuaca berubah mendadak.

Kesimpulan

Hippotermia adalah kondisi yang bisa sangat berbahaya jika tidak di tangani dengan cepat. Mengenali gejala-gejalanya, mengetahui penyebab yang mendasarinya, dan memahami cara penanganan yang tepat adalah kunci untuk menyelamatkan nyawa. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal terpapar suhu dingin yang ekstrem, segera lakukan langkah-langkah pertolongan pertama dan cari bantuan medis sesegera mungkin. Jangan biarkan suhu dingin mengancam kesehatan Anda—tindakan cepat dapat mencegah bahaya yang lebih besar.

Baca Juga : ISPA Akibat Infeksi RSV: Tren Meningkat pada Jemaah Lansia

Related Posts

Alergi – Sebenarnya Apa dan Penyebabnya Gimana, Sih?

Spread the love

Spread the loveTips Sehat – Alergi – Sebenarnya Apa dan Penyebabnya Gimana, Sih? Pernah nggak sih, kamu tiba-tiba bersin-bersin parah pas lagi bersih-bersih rumah? Atau kulitmu gatal-gatal habis makan sesuatu? Bisa…

Kulit Gatal dan Kering – Pertanda Penyakit Medis?

Spread the love

Spread the loveTips Sehat – Kulit Gatal dan Kering – Pertanda Penyakit Medis? Ayo Simak! Kuliit yang terasa gatal dan kering sering di anggap hal biasa, apalagi saat cuaca sedang dingin…

You Missed

Alergi – Sebenarnya Apa dan Penyebabnya Gimana, Sih?

Alergi – Sebenarnya Apa dan Penyebabnya Gimana, Sih?

Kulit Gatal dan Kering – Pertanda Penyakit Medis?

Kulit Gatal dan Kering – Pertanda Penyakit Medis?

Kenali Ciri-Ciri HIV

Kenali Ciri-Ciri HIV

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan