Tips Sehat – Mengapa Vaksin Campak di Indonesia Masih Sering Diragukan?
Di tengah kemajuan dunia medis dan gencarnya kampanye imunisasi. Vaksin campak masih saja menjadi bahan perdebatan di kalangan masyarakat Indonesia. Padahal, vaksin ini sudah terbukti efektif mencegah penyakit yang sangat menular dan berpotensi fatal, terutama pada anak-anak. Lantas, mengapa masih banyak masyarakat yang ragu?
1. Kurangnya Edukasi dan Akses Informasi Akurat
Salah satu alasan utama keraguan terhadap vaksin campak adalah minimnya edukasi yang tepat. Banyak masyarakat hanya mengetahui informasi dari media sosial atau lingkungan sekitar, yang belum tentu berdasarkan fakta medis. Di era digital, hoaks kesehatan menyebar lebih cepat dari fakta. Misalnya, anggapan bahwa vaksin campak bisa menyebabkan autisme padahal klaim ini sudah lama di bantah oleh dunia medis.
2. Pengalaman Negatif di Lapangan
Beberapa orang tua mengaku anaknya mengalami demam atau reaksi ringan setelah vaksin campak. Meski ini adalah hal yang normal dan sementara. Kurangnya penjelasan dari tenaga medis membuat pengalaman ini dianggap sebagai bukti bahwa vaksin berbahaya. Akibatnya, muncul trauma atau ketidakpercayaan, yang kemudian menyebar dari mulut ke mulut.
3. Isu Kehalalan dan Kepercayaan Agama
Masalah kehalalan vaksin juga menjadi pertimbangan penting, terutama di masyarakat muslim Indonesia. Meski Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah beberapa kali mengeluarkan fatwa halal untuk vaksin, keraguan tetap muncul. Terutama jika belum ada sertifikasi yang jelas atau kurangnya komunikasi dari pihak berwenang.
4. Ketidakmerataan Layanan Kesehatan
Di beberapa daerah, layanan imunisasi masih belum merata. Kurangnya fasilitas, tenaga medis, atau bahkan stok vaksin membuat masyarakat sulit mengakses vaksin campak. Ketika imunisasi menjadi “mewah” dan tidak konsisten, kepercayaan pun ikut menurun.
Apa Dampaknya Jika Ragu pada Vaksin?
Keraguan terhadap vaksin campak bisa berakibat fatal. Indonesia sempat mengalami lonjakan kasus campak beberapa tahun terakhir karena cakupan imunisasi menurun. Campak bukan hanya menular dengan cepat, tetapi juga bisa menyebabkan komplikasi serius seperti radang paru-paru, diare akut, bahkan kerusakan otak.
Saatnya Berpikir Kritis dan Cerdas
Masyarakat perlu di edukasi bahwa vaksin bukan musuh, melainkan investasi kesehatan jangka panjang. Peran pemerintah, tenaga medis, tokoh agama, dan media sangat penting dalam meluruskan miskonsepsi dan memberikan informasi yang mudah di pahami.
Vaksin campak adalah perlindungan, bukan ancaman. Jika kita ingin Indonesia bebas campak, maka membangun kembali kepercayaan masyarakat terhadap imunisasi adalah langkah pertama yang harus kita perjuangkan bersama.
Baca Juga : Screwworm Si Kecil Berbahaya yang Bisa Mengancam Hewan dan Manusia





